Kikim Area – Bupati Lahat Cik Ujang,SH bersama Sekda Lahat Candra, SH,MM bersama Camat Kikim Tkmur dan masyarakat Kikim Area bekarang bersama di Desa Gunung Kembang Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat, dengan menggunakan jala terlihat sangat antusias untuk menangkap ikan.
Senin (25/07/22).
Keseruan bekarang merupakan tradisi masyarakat di Kabupaten Lahat yakni menangkap ikan secara serentak dan hasilnyapun bisa dinikmati bersama-sama.
Diyakini Cik Ujang, bekarang ikan di lubuk larangan, merupakan bentuk kebudayaan yang hingga saat ini tetap lestari, dan masih dilaksankan oleh warga Desa Gunung Kembang.
“Bekarang adalah menangkap ikan di lubuk larangan, di lubuk ini siapapun dilarang menangkap ikan, tetapi pada saatnya nanti diperbolehkan menangkap ikan, ini tradisi warisan nenek moyang, harus untuk dilestarikan,” ujarnya,
Ikan – ikan di Desa ini masih banyak berlimpah, didominasi ikan sungai endemik yang menghuni sungai di desa itu.
“Ikan yang sejak dahulu memang banyak di sungai kita di Kabupaten Lahat ini, menghuni lubuk larangan, sehingga ikan ikan itu berkembang biak tanpa ditangkap bertahun tahun, ikannyapun besar besar, dan tentunya sehat untuk dikonsumsi,” ujar Cik Ujang sumringah penuh kegembiraan.
Sementara itu, Kades Gunung Kembang menceritrakan tentang kebiasaan di Lubuk Larangan ini, bahwa tradisi itu sudah ada sejak tahun 2002 lalu, pada saat itu masyarakat di desanya sepakat untuk dibuat lubuk larangan.
“Masyarakat disini sangat setuju, kalau sungai di tengah desa kami ini dijadikan lubuk larangan, sehingga dapat menghasilkan ikan endemik, dan sekarang kita bisa melihat sendiri hasilnya,” ujar Parsah.
Ketua Lubuk Larangan di Desa Gunung Kembang,Hensi juga mengatakan bahwa pihaknya mempunyai 3 lubuk larangan, dengan total panjang 700 meter.
“Ada 3, yang saat ini bekarang ikan bersama Bupati Lahat, kesemuanya merupakan tempat pembiakan dan pembesaran ikan, semua indukan berada disana,” tuturnya.
Hasil dalam sekali bekarang, pihaknya bisa mendapatkan ikan sebanyak 1,5 ton lebih, apalagi apabila dilaksanakan 3 tahun sekali.
“Bermacam macam, ada ikan baung, cengkak, semah, sebarau, semutih, mujahir, lampam, dan ikan ikan endemik penghuni Sungai Kikim lainnya,” ungkap dia.
Dikatakan Hensi setiap kepala keluarga mendapat jatah pada saat Bekarang bersama seluruh warga.
“Kalau ada tamu penting, dan lubuk ini juga dilelang, jadi bagi siapa yang ingin punya acara keluarga, bisa lelang lubuk kami, dan semua ikan yang ditangkap pada satu hari yang telah ditentukan, milik orang itu, karena dia telah membeli ikan tangkapan hasil Bekarang ikan. (ADV)